JABARONLINE.COMBencana hidrometeorologi kembali menghantam wilayah selatan Kabupaten Sukabumi. Permukiman warga di Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, rusak parah setelah Sungai Cidadap meluap dan menggerus bantaran sungai akibat hujan berintensitas tinggi yang turun sejak Minggu (14/12/2025) sore hingga Senin (15/12/2025) dini hari.

Luapan air bercampur arus deras mengakibatkan kerusakan serius di Kampung Sawah Tengah. Dua unit rumah warga serta satu bangunan tempat ibadah dilaporkan terseret arus dan hilang terbawa sungai. Kondisi tersebut membuat warga yang bermukim di sekitar aliran sungai diliputi kepanikan.

Salah seorang warga terdampak, Khairudin (46), mengungkapkan bahwa perubahan kondisi sungai terjadi sangat cepat. Rumah yang selama ini dianggap aman, kini berada tepat di tepi jurang akibat longsoran tanah.

“Dulu jarak sungai masih jauh, sekarang tinggal sejengkal. Malam itu suaranya keras sekali, kami tidak berani tidur,” ujarnya dengan nada cemas.

Ia memastikan rumahnya sudah tidak layak dihuni dan terpaksa ditinggalkan. Namun keterbatasan ekonomi membuatnya belum memiliki alternatif tempat tinggal. “Mau pindah tapi belum tahu ke mana. Kami butuh kepastian,” katanya.

Dampak bencana tidak berhenti di Sawah Tengah. Banjir dan longsor juga merambah Kampung Babakan serta Kampung Cisarua di Dusun Kawungluwuk. Data sementara mencatat sedikitnya 25 rumah terendam, dengan rincian 15 rumah di Cisarua dan 10 rumah di Babakan.

Koordinator pengungsian, Sumardiana, menyebut air mulai naik selepas waktu Maghrib dan mencapai titik tertinggi menjelang tengah malam. Puluhan warga akhirnya dievakuasi ke SD Negeri Kawungluwuk yang kini difungsikan sebagai tempat penampungan sementara.

“Kebutuhan mendesak saat ini adalah makanan siap saji, air bersih, perlengkapan bayi, dan selimut. Banyak pengungsi datang tanpa membawa apa pun,” ungkapnya.

Sementara itu, jajaran kepolisian turun langsung memantau kondisi lapangan. Kapolsek Simpenan AKP Bayu Sunarti menegaskan bahwa kawasan bantaran Sungai Cidadap sudah berada dalam kondisi rawan dan berpotensi membahayakan keselamatan warga.

“Kami minta warga yang berada di titik rawan segera menjauh dan mengungsi. Keselamatan adalah yang utama,” tegasnya saat meninjau lokasi pengungsian.

Dalam kunjungan tersebut, pihak kepolisian juga menyalurkan bantuan awal berupa kebutuhan pokok dan perlengkapan bayi sebagai langkah tanggap darurat.

Hingga Senin siang, arus pengungsi masih terus bertambah. Warga berharap adanya langkah cepat dari pemerintah daerah, terutama terkait penanganan darurat, relokasi, dan pengamanan bantaran sungai agar bencana serupa tidak kembali terulang.***